Senin, 02 November 2009

Tragedi Hillsborough

15 April akan selalu menjadi hari yang emosional bagi seluruh supporter Liverpool FC di seluruh dunia. Salah satu tragedi kelam yang “menodai” perjalanan sebuah klub sepak bola tersukses di daratan Inggris, Liverpool Football Club. Sebuah tragedi yang menyisakan kontroversi hingga sekarang. Sebuah tragedi yang dikemudian hari akan mengubah dan menjadi landasan akan lahirnya peraturan soal standar keamanan stadion sepak bola.

15 April, 19 tahun yang lalu pada laga semi final Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest yang digelar di Stadion Hillsborough, kandang Sheffield Wednesday. Tepat setelah kick-off 96 orang tewas yang kesemuanya adalah supporter Liverpool. Ribuan supporter yang memadati tribun di Lepping Lane End terdesak dan tergencet oleh ribuan supporter yang masih tertahan di luar stadion dan mendesak untuk segera masuk ke stadion. Kondisi stadion, kecerobohan polisi dan banyaknya supporter yang mabuk ditengarai menjadi penyebab bencana. Sebuah bencana bagi sepak bola Inggris yang hingga kini
masih menjadi kontroversi. The Sun, sebuah tabloid di Inggris yang berskala nasional turut menambah panas suasana dengan laporannya yang menuduh supporter Liverpool sebagai biang kerok kerusuhan. Sekali lagi Liverpool didakwa sebagai sumber bencana dalam sejarah kelam sepak bola seteah sebelumnya pada Mei 1985 di Heysel, Brussels terjadi kerusuhan di laga final Liga Champions antara Liverpool vs Juventus yang menewaskan 39 suporter Juventus tewas.

19 tahun berlalu sejak bencana di Hillsborough, melalui Hillsborough Family Support Group (HFSG) supporter Liverpool terus menuntut keadilan atas meninggalnya 96 anggota keluarga, saudara, teman mereka. Selama hampir dua dekade tanpa kenal lelah HFSG terus meng-kampanyekan Hillsborough : Justice For 96.



There’s light that never goes out
Hillsborough : Justice For 96
You’ll never Walk Alone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar